Gambar di atas adalah gambaran silsilah kepemimpinan Pemerintah Desa Jatirejo yang dapat di diskripsikan dalam Profil Kepemimpinan Desa Jatirejo
Minggu, 29 Juli 2018
ASAL USUL DESA JATIREJO KECAMATAN SURUH, KABUPATEN SEMARANG
PROFIL DESA JATIREJO
A. SEJARAH DESA JATIREJO
PADA ABAD XIV MASEHI ATAU TEPATNYA SEKITAR TAHUN 1420 M, SUNAN KALIJAGA SEDANG BERSIAR KESELURUH PELOSOK PULAU JAWA. PADA SAAT ITU SEDANG MELINTASI SUATU TEMPAT . SUNAN KALIJAGA DI DAMPINGI OLEH 3 ORANG PENGIKUT NYA YAITU :
1. SYECH SOMADUN
2. NUR SALIM
3. PETIK PENAWANGAN
MEREKA BEGITU TIBA DI WILAYAH TERSEBUT SINGGAH SEJENAK. SUNAN KALIJAGA MEMERINTAHKAN KEPADA PENGIKUTNYA UNTUK MENCARI TAHU SIAPA YANG BERKUASA DI WILAYAH TERSEBUT. SETELAH BEBERAPA SAAT MEREKA MENGHADAP KANJENG SUNAN KALIJAGA. MEREKA MENGUTARAKAN BAHWA PENGUASA WILAYAH TERSEBUT ADALAH MANGU SUROPAWIRO. YANG MERUPAKAN SEORANG DEMANG YANG BERKUASA PADA SAAT ITU. SUNAN KALIJAGA BESERTA 3 PENGIKUTNYA BERNIAT UNTUK BERTAMU KE RUMAH DEMANG MANGU SUROPAWIRO. SETELAH TIBA DI RUMAH TERSEBUT MEREKA DIPERKENANKAN MASUK KERUMAH DEMANG MANGU SUROPAWIRO. SUNAN KALIJAGA MENSIARKAN AJARAN ISLAM DENGAN JALAN DAKWAH, DAN DEMANG SUROPAWIRO BEGITU TERTARIK DENGAN AJARAN ISLAM YANG DI BAWA OLEH SUNAN KALIJAGA DAN PENGIKUTNYA. SETELAH MANGU SUROPAWIRO MENGIKUTI AJARAN ISLAM YANG DI BAWA OLEH SUNAN KALIJAGA MAKA MANGU SUROPAWIRO BERGANTI NAMA MENJADI IHSANUL IBRAHIM. BELIAU MEMBERIKAN IZIN KEPADA SUNAN KALIJAGA DAN PENGIKUTNYA UNTUK MENDIRIKAN MASJID SEBAGAI SARANA UNTUK BERSYIAR DAN BERDAKWAH.
PADA SUATU KETIKA KETIKA IHSANUL IBRAHIM, SUNAN KALIJAGA DAN 3 PENGIKUTNYA BERMUSYAWARAH UNTUK MENENTUKAN TEMPAT SEBAGAI PENDIRIAN MASJID, MEREKA BERMUSYAWARAH WILAYAH TIMUR YANG SANGAT LEBAT DENGAN SEMAK BELUKAR. LALU SUNAN KALIJAGA MEMUKUL BATU YANG ADA DI TEMPAT TERSEBUT DAN MENGALIRLAH MATA AIR TUJUH PANCURAN YANG RENCANAYA UNTUK TEMPAT WUDLU NANTINYA. DAN SEKARANG TEMPAT TERSEBUT DI SEBUT SENDANG KALI KLEWON. LALU MEREKA DUDUK BERCAKAP-CAKAP PELAN, TANPA DI SADARI ADA SALAH SEORANG WARGA YANG SEDANG MENANAM JAGUNG DAN DIA MENDENGAR ORANG BERCAKAP-CAKAP ATAU DALAM BAHASA JAWA DISEBUT GRUNENGAN. LALU WARGA TERSEBUT MENYAPA KEPADA SUMBER SUARA TERSEBUT “ SOPO TO SENG GRUNENGAN KUI “ LALU SUNAN KALIJAGA MENJAWAB “ KULO MBAH “ SETELAH WARGA TERSEBUT MELIHAT DEMANG MANGU SUROPAWIRO ( IHSANUL IBRAHIM ) DAN JUGA SUNAN KALIJAGA DAN PENGIKUTNYA, WARGA TERSEBUT MERASA TAKUT DAN GEMETAR. LALU SUNAN KALIJAGA BERTANYA “ TANDUR NOPO MBAH “ DENGAN RASA TAKUT DI MENJAWAB SAMBIL TERBATA – BATA “ JANGGLENG WALI “ PADAHAL YANG DI TANAM SEBENARNYA ADALAH JAGUNG. SUNAN KALIJAGA BERKATA “ MUGO-MUGO JANGGLENGE TUKUL LAN SUBUR MBAH “ SETELAH BEBERAPA WAKTU JAGUNG YANG DI TANAM WARGA TERSEBUT TUMBUH MENJADI POHOHON JATI
YANG SUBUR. MAKA WILAYANG TERSEBUT MENJADI HUTAN JATI. TEMPAT DI ATAS 7 PANCURAN SENDANG KALI KLEWON YANG DIGUNAKAN OLEH IHSANUL IBRAHIM DAN SUNAN KALIJAGA BESERTA PENGIKUTNYA BERCAKAP – CAKAP TADI SEKARANG DISEBUT DENGAN DUSUN GRUNENG. DALAM WAKTU YANG SINGKAT POHON JATI YANG DI TANAM WARGA TERSEBUT TUMBUH SUBUR DAN BESAR – BESAR. WARGA TERSEBUT MEMINTA KEPADA DEMANG IHSANUL IBRAHIM DAN SERTA SUNAN KALIJAGA DAN PENGIKUTNYA UNTUK MEMPERGUNAKAN POHON JATI TERSEBUT SEBAGAI BAHAN UNTUK MEMBANGUN MASJID. KARENA WARGA TERSEBUT MERASA BAHWA DULU YANG DI TANAM ADALAH JAGUNG DAN KARENA KETAKUTAN SAAT MENJAWAB PERTANYAAN SUNAN KALIJAGA WARGA TERSEBUT MENJAWAB “ JANGLENG “ ( YANG ARTINYA BIJI POHON JATI ) SUNAN KALI JAGA MENDOAKAN SUPAYA BIJI TERSEBUT TUMBUH MENJADI POHON JATI YANG SUBUR. DAN TERNYATA ATAS IZIN ALLAH BIJI-BIJI TERSEBUT TUMBUH MENJADI POHON JATI YANG SUBUR DAN BESAR. SUNAN KALIJAGA , SYECH SOMADUN, NUR SALIM BESERTA IHSANUL IBRAHIM MENEBANG POHON JATI TERSEBUT DAN DI BAWA KE TEMPAT YANG LAPANG YANG LUAS UNTUK DI PROSES MENJADI BAHAN UNTUK MEMBUAT MASJID. DI SEKITAR TEMPAT LAPANG TERSEBUT DI DIRIKAN BALAI KECIL UNTUK BERISTIRAHAT DAN BERBINCANG – BINCANG SELAMA MENGOLAH KAYU JATI TERSEBUT. SEKARANG INI TEMPAT TERSEBUT DINAMAKAN PETILASAN SUNAN KALIJAGA “ BALAI PANJANG “ . TEPATNYA PADA TAHUN 1430, KAYU JATI YANG SUDAH DI OLAH TERSEBUT DI DIBANGUN MENJADI SEBUAH MASJID. TETAPI YANG SEMULA RENCANA INGIN DIDIRIKAN DI SEKITAR SENDANG PANCURAN PITU KALI KLEWON DIRUBAH TEMPATNYA DI WILAYAH DUSUN KAUMAN KARENA DI SEKITAR KALI KLEWON SANGAT LEBAT MENJADI HUTAN JATI. DAN MASJID TERSEBUT DI BERI NAMA MASJID AGUNG JATI DAN SEKARANG DI UBAH NAMA MENJADI “ MASJID BAITURAKHIM “ YANG SAAT PEMBANGUNAN PERTAMA KALI OLEH SUNAN KALIJAGA BESERTA PENGIKUTNYA BERUPA MASJID PANGGUNG YANG LANTAINYA BERUPA PAPAN KAYU JATI DAN MEMILIKI MENARA DI DEPANYA. SISA DARI PEMBUATAN TIANG SOKO MASJID BAITURAHIM TERSEBUT DI KUMPULKAN SUNAN KALIJAGA DAN MENURUT SEJARAH DI SAMBUNG MENJADI SEBUAH TIANG PENYANGGA ATAU TIANG SOKO DI MASJID DEMAK.
SETELAH MASJID TERSEBUT BERDIRI DAN AGAMA ISLAM BERKEMBANG, WILAYAH TERSEBUT MENJADI RAMAI. LALU SUNAN KALIJAGA INGIN MELANJUTKAN PERJALANAN MENUJU DEMAK. WILAYAH TERSEBUT DIBERINAMA OLEH SUNAN KALIJAGA DENGAN SEBUTAN JATIREJO ( KARENA DENGAN CIKAL BAKAL POHON JATI YANG SUBUR TERSEBUT DI BANGUN MENJADI MASJID DAN MENJADIKAN WILAYAH TERSEBUT MENJADI “ REJO “ ATAU DALAM BAHASA INDONESIA “ RAMAI”. DEMANG IHSANUL RAZIKIN DI PERINTAHKAN UNTUK MELANJUTKAN MEMIMPIN DAN WILAYAH TERSEBUTDI BERI GELAR “ SUNAN JATI “. SEDANGKAN KET 3 PENGIKUTNYA DI PERINTAHKAN OLEH SUNAN KALIJAGA UNTUK MEMBANTU SUNAN JATI UNTUK BERSIAR DANG MENGAJARKAN AGAMA DI WILAYAH TERSEBUT.
SELANJUTNYA PENGIKUT SUNAN KALIJAGA YANG BERNAMA SYECH SOMADUN DI BERI GELAR “ KIYAI JATI “ DI KARENAKAN ILMU AGAMNYA DI ANGGAP CUKUP OLEH SUNAN
KALIJAGA. PETIK PENAWANGAN DI PERINTAHKAN OLEH SUNAN KALIJAGA UNTUK MENGUMANDANGKAN ADZAN SETIAP KALI TIBA WAKTUNYA SHOLAT. SEDANGKAN NUR SALIM DI BERI GELAR KUN RAZIKIN OLEH SUNAN KALIJAGA. SITUS PETILASAN TERSEBUT SAMPAI SEKARANG MASIH TETAP DI JAGA KELESTARIANYA OLEH MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DESA JATIREJO YAITU
1. SENDANG PANCURAN PITU KALI KLEWON
2. BALAI PANJANG letak situs di pinggir jalan Jatirejo- Suruh
3. MASJID AGUNG JATI ( SEKARANG DI BERNAMA MASJID BAITURAKHIM )
4. MAKAM SUNAN JATI ATAU IHSANUL IBROHIM ATAU DULUNYA BERNAMA DEMANG MANGU SUROPAWIRO ( CIKAL BAKAL DESA JATIREJO ) letak situsnya di dalam makam desa Jatirejo sebelah barat
5. MAKAM KIYAI JATI ATAU SYECH SOMADUN MERUPAKAN PENGIKUT SETIA SUNAN KALIJAGA. Letak situs di dalam makam berdampingan dengan masjid agung jati
6. MAKAM PETIK PENAWANGAN JUGA MERUPAKAN PENGIKUT SUNAN KALIJAGA. Letak situs di utara masjid sekitar 200 m
7. MAKAM KUN RAZIKIN ATAU NUR SALIM YANG MERUPAKAN PENGIKUT SUNAN KALIGA. Letak situs berdampingan dengan makam kiyai jati.
Narasumber di ambil dari penjelasan sejarah secara Turun temurun
1. Simbah HAJI KHAFRAWI
2. Diturunkan kepada : a. Simbah KH BAJURI
b. Simbah KH AMIN
c. Simbah KH MAKMUN ( SUAMI HJ. MUSTAKIMAH )
3. Diturunkan kepada : a. Simbah KH ZAMAN SARI
b. Simbah KH KHAFIK AMIN
c. Simbah KH. ASHURI
4. Diturunkan kepada : a. Bp. Chozin ( Putra KH ZAMAN SARI )
b. Bp. Rikul ( Putra KH. ASHURI )
A. SEJARAH DESA JATIREJO
PADA ABAD XIV MASEHI ATAU TEPATNYA SEKITAR TAHUN 1420 M, SUNAN KALIJAGA SEDANG BERSIAR KESELURUH PELOSOK PULAU JAWA. PADA SAAT ITU SEDANG MELINTASI SUATU TEMPAT . SUNAN KALIJAGA DI DAMPINGI OLEH 3 ORANG PENGIKUT NYA YAITU :
1. SYECH SOMADUN
2. NUR SALIM
3. PETIK PENAWANGAN
MEREKA BEGITU TIBA DI WILAYAH TERSEBUT SINGGAH SEJENAK. SUNAN KALIJAGA MEMERINTAHKAN KEPADA PENGIKUTNYA UNTUK MENCARI TAHU SIAPA YANG BERKUASA DI WILAYAH TERSEBUT. SETELAH BEBERAPA SAAT MEREKA MENGHADAP KANJENG SUNAN KALIJAGA. MEREKA MENGUTARAKAN BAHWA PENGUASA WILAYAH TERSEBUT ADALAH MANGU SUROPAWIRO. YANG MERUPAKAN SEORANG DEMANG YANG BERKUASA PADA SAAT ITU. SUNAN KALIJAGA BESERTA 3 PENGIKUTNYA BERNIAT UNTUK BERTAMU KE RUMAH DEMANG MANGU SUROPAWIRO. SETELAH TIBA DI RUMAH TERSEBUT MEREKA DIPERKENANKAN MASUK KERUMAH DEMANG MANGU SUROPAWIRO. SUNAN KALIJAGA MENSIARKAN AJARAN ISLAM DENGAN JALAN DAKWAH, DAN DEMANG SUROPAWIRO BEGITU TERTARIK DENGAN AJARAN ISLAM YANG DI BAWA OLEH SUNAN KALIJAGA DAN PENGIKUTNYA. SETELAH MANGU SUROPAWIRO MENGIKUTI AJARAN ISLAM YANG DI BAWA OLEH SUNAN KALIJAGA MAKA MANGU SUROPAWIRO BERGANTI NAMA MENJADI IHSANUL IBRAHIM. BELIAU MEMBERIKAN IZIN KEPADA SUNAN KALIJAGA DAN PENGIKUTNYA UNTUK MENDIRIKAN MASJID SEBAGAI SARANA UNTUK BERSYIAR DAN BERDAKWAH.
PADA SUATU KETIKA KETIKA IHSANUL IBRAHIM, SUNAN KALIJAGA DAN 3 PENGIKUTNYA BERMUSYAWARAH UNTUK MENENTUKAN TEMPAT SEBAGAI PENDIRIAN MASJID, MEREKA BERMUSYAWARAH WILAYAH TIMUR YANG SANGAT LEBAT DENGAN SEMAK BELUKAR. LALU SUNAN KALIJAGA MEMUKUL BATU YANG ADA DI TEMPAT TERSEBUT DAN MENGALIRLAH MATA AIR TUJUH PANCURAN YANG RENCANAYA UNTUK TEMPAT WUDLU NANTINYA. DAN SEKARANG TEMPAT TERSEBUT DI SEBUT SENDANG KALI KLEWON. LALU MEREKA DUDUK BERCAKAP-CAKAP PELAN, TANPA DI SADARI ADA SALAH SEORANG WARGA YANG SEDANG MENANAM JAGUNG DAN DIA MENDENGAR ORANG BERCAKAP-CAKAP ATAU DALAM BAHASA JAWA DISEBUT GRUNENGAN. LALU WARGA TERSEBUT MENYAPA KEPADA SUMBER SUARA TERSEBUT “ SOPO TO SENG GRUNENGAN KUI “ LALU SUNAN KALIJAGA MENJAWAB “ KULO MBAH “ SETELAH WARGA TERSEBUT MELIHAT DEMANG MANGU SUROPAWIRO ( IHSANUL IBRAHIM ) DAN JUGA SUNAN KALIJAGA DAN PENGIKUTNYA, WARGA TERSEBUT MERASA TAKUT DAN GEMETAR. LALU SUNAN KALIJAGA BERTANYA “ TANDUR NOPO MBAH “ DENGAN RASA TAKUT DI MENJAWAB SAMBIL TERBATA – BATA “ JANGGLENG WALI “ PADAHAL YANG DI TANAM SEBENARNYA ADALAH JAGUNG. SUNAN KALIJAGA BERKATA “ MUGO-MUGO JANGGLENGE TUKUL LAN SUBUR MBAH “ SETELAH BEBERAPA WAKTU JAGUNG YANG DI TANAM WARGA TERSEBUT TUMBUH MENJADI POHOHON JATI
YANG SUBUR. MAKA WILAYANG TERSEBUT MENJADI HUTAN JATI. TEMPAT DI ATAS 7 PANCURAN SENDANG KALI KLEWON YANG DIGUNAKAN OLEH IHSANUL IBRAHIM DAN SUNAN KALIJAGA BESERTA PENGIKUTNYA BERCAKAP – CAKAP TADI SEKARANG DISEBUT DENGAN DUSUN GRUNENG. DALAM WAKTU YANG SINGKAT POHON JATI YANG DI TANAM WARGA TERSEBUT TUMBUH SUBUR DAN BESAR – BESAR. WARGA TERSEBUT MEMINTA KEPADA DEMANG IHSANUL IBRAHIM DAN SERTA SUNAN KALIJAGA DAN PENGIKUTNYA UNTUK MEMPERGUNAKAN POHON JATI TERSEBUT SEBAGAI BAHAN UNTUK MEMBANGUN MASJID. KARENA WARGA TERSEBUT MERASA BAHWA DULU YANG DI TANAM ADALAH JAGUNG DAN KARENA KETAKUTAN SAAT MENJAWAB PERTANYAAN SUNAN KALIJAGA WARGA TERSEBUT MENJAWAB “ JANGLENG “ ( YANG ARTINYA BIJI POHON JATI ) SUNAN KALI JAGA MENDOAKAN SUPAYA BIJI TERSEBUT TUMBUH MENJADI POHON JATI YANG SUBUR. DAN TERNYATA ATAS IZIN ALLAH BIJI-BIJI TERSEBUT TUMBUH MENJADI POHON JATI YANG SUBUR DAN BESAR. SUNAN KALIJAGA , SYECH SOMADUN, NUR SALIM BESERTA IHSANUL IBRAHIM MENEBANG POHON JATI TERSEBUT DAN DI BAWA KE TEMPAT YANG LAPANG YANG LUAS UNTUK DI PROSES MENJADI BAHAN UNTUK MEMBUAT MASJID. DI SEKITAR TEMPAT LAPANG TERSEBUT DI DIRIKAN BALAI KECIL UNTUK BERISTIRAHAT DAN BERBINCANG – BINCANG SELAMA MENGOLAH KAYU JATI TERSEBUT. SEKARANG INI TEMPAT TERSEBUT DINAMAKAN PETILASAN SUNAN KALIJAGA “ BALAI PANJANG “ . TEPATNYA PADA TAHUN 1430, KAYU JATI YANG SUDAH DI OLAH TERSEBUT DI DIBANGUN MENJADI SEBUAH MASJID. TETAPI YANG SEMULA RENCANA INGIN DIDIRIKAN DI SEKITAR SENDANG PANCURAN PITU KALI KLEWON DIRUBAH TEMPATNYA DI WILAYAH DUSUN KAUMAN KARENA DI SEKITAR KALI KLEWON SANGAT LEBAT MENJADI HUTAN JATI. DAN MASJID TERSEBUT DI BERI NAMA MASJID AGUNG JATI DAN SEKARANG DI UBAH NAMA MENJADI “ MASJID BAITURAKHIM “ YANG SAAT PEMBANGUNAN PERTAMA KALI OLEH SUNAN KALIJAGA BESERTA PENGIKUTNYA BERUPA MASJID PANGGUNG YANG LANTAINYA BERUPA PAPAN KAYU JATI DAN MEMILIKI MENARA DI DEPANYA. SISA DARI PEMBUATAN TIANG SOKO MASJID BAITURAHIM TERSEBUT DI KUMPULKAN SUNAN KALIJAGA DAN MENURUT SEJARAH DI SAMBUNG MENJADI SEBUAH TIANG PENYANGGA ATAU TIANG SOKO DI MASJID DEMAK.
SETELAH MASJID TERSEBUT BERDIRI DAN AGAMA ISLAM BERKEMBANG, WILAYAH TERSEBUT MENJADI RAMAI. LALU SUNAN KALIJAGA INGIN MELANJUTKAN PERJALANAN MENUJU DEMAK. WILAYAH TERSEBUT DIBERINAMA OLEH SUNAN KALIJAGA DENGAN SEBUTAN JATIREJO ( KARENA DENGAN CIKAL BAKAL POHON JATI YANG SUBUR TERSEBUT DI BANGUN MENJADI MASJID DAN MENJADIKAN WILAYAH TERSEBUT MENJADI “ REJO “ ATAU DALAM BAHASA INDONESIA “ RAMAI”. DEMANG IHSANUL RAZIKIN DI PERINTAHKAN UNTUK MELANJUTKAN MEMIMPIN DAN WILAYAH TERSEBUTDI BERI GELAR “ SUNAN JATI “. SEDANGKAN KET 3 PENGIKUTNYA DI PERINTAHKAN OLEH SUNAN KALIJAGA UNTUK MEMBANTU SUNAN JATI UNTUK BERSIAR DANG MENGAJARKAN AGAMA DI WILAYAH TERSEBUT.
SELANJUTNYA PENGIKUT SUNAN KALIJAGA YANG BERNAMA SYECH SOMADUN DI BERI GELAR “ KIYAI JATI “ DI KARENAKAN ILMU AGAMNYA DI ANGGAP CUKUP OLEH SUNAN
KALIJAGA. PETIK PENAWANGAN DI PERINTAHKAN OLEH SUNAN KALIJAGA UNTUK MENGUMANDANGKAN ADZAN SETIAP KALI TIBA WAKTUNYA SHOLAT. SEDANGKAN NUR SALIM DI BERI GELAR KUN RAZIKIN OLEH SUNAN KALIJAGA. SITUS PETILASAN TERSEBUT SAMPAI SEKARANG MASIH TETAP DI JAGA KELESTARIANYA OLEH MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DESA JATIREJO YAITU
1. SENDANG PANCURAN PITU KALI KLEWON
2. BALAI PANJANG letak situs di pinggir jalan Jatirejo- Suruh
3. MASJID AGUNG JATI ( SEKARANG DI BERNAMA MASJID BAITURAKHIM )
4. MAKAM SUNAN JATI ATAU IHSANUL IBROHIM ATAU DULUNYA BERNAMA DEMANG MANGU SUROPAWIRO ( CIKAL BAKAL DESA JATIREJO ) letak situsnya di dalam makam desa Jatirejo sebelah barat
5. MAKAM KIYAI JATI ATAU SYECH SOMADUN MERUPAKAN PENGIKUT SETIA SUNAN KALIJAGA. Letak situs di dalam makam berdampingan dengan masjid agung jati
6. MAKAM PETIK PENAWANGAN JUGA MERUPAKAN PENGIKUT SUNAN KALIJAGA. Letak situs di utara masjid sekitar 200 m
7. MAKAM KUN RAZIKIN ATAU NUR SALIM YANG MERUPAKAN PENGIKUT SUNAN KALIGA. Letak situs berdampingan dengan makam kiyai jati.
Narasumber di ambil dari penjelasan sejarah secara Turun temurun
1. Simbah HAJI KHAFRAWI
2. Diturunkan kepada : a. Simbah KH BAJURI
b. Simbah KH AMIN
c. Simbah KH MAKMUN ( SUAMI HJ. MUSTAKIMAH )
3. Diturunkan kepada : a. Simbah KH ZAMAN SARI
b. Simbah KH KHAFIK AMIN
c. Simbah KH. ASHURI
4. Diturunkan kepada : a. Bp. Chozin ( Putra KH ZAMAN SARI )
b. Bp. Rikul ( Putra KH. ASHURI )
Selasa, 17 Juli 2018
BINTEK PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DESA
Ungaran, 17 Juli 2018, Gedung PAUDNI Ungaran
Dispermasdes Kabupaten Semarang memfasilitasi bagi pemerintah Desa Untuk meningkatkan Kemempuan Dalam Teknologi Informatika. Dengan menggandeng Pihak Ke3 Dispermasdes Kabupaten semarang Telah Sukses Melaksanakan Bimbingan Teknis Kepada Pemerintah Desa Se Kabupaten Semarang.
Materi yang disampaikan yaitu
1. Jaringan Pusat Informasi Berbasis Website. dengan Nama Data Desa.id
2. Pembuatan Web Desa yang terintregrasi dengan Dta Desa.id
Dengan demikian keterbukaan Informasi Publik dapat lebih di permudah oleh Pemerintah Desa Kepada Masyarakat.
Informasi yang dapat di Bagikan Antara laian :
1. Kependudukan
2. Statistik
3. Program Desa
4. Pemerintahan
5. Pendanaan
6. serta Pelaporan
Demikian Bimtek Desa yang di Fasilitasi Dispermasdes kab. Semarang. Salam Sukses
DESAKU YANG KU CINTA
Desaku Ku Yang Ku Cinta
Setiap mendengar lagu tersebut menjadikan semangat untuk mengembangkan Desa lebih berkobar.
Desa Ku Desa Jatirejo, Kecamatan Suruh Kab. Semarang Jawa Tengah. Terletak di Ereng - Ereng Gunung Merbabu. dengan pemandangan khasnya yaitu dari arah selatan ada gunung Merapi yang nampak di selimuti awan yang semakin indang dengan kilauan cahaya matahari.
Desa Jatirejo berasal dari Dua Suku Kata yaitu :
Jati : yang berarti Pohon Jati
Rejo : Yang Berarti Ramai
Yaitu Tempat yang dulunya Hutan Jati yang lebat dan setelah di kelola tempat tersebut menjadi tempat yang Ramai sampai Sekarang.
Sejarah Awalnya yaitu Ketika dahulu Sunan Kali Jaga Sedang Bersiar Agama Islam sedang melintasi Wilayah Selatan Demak. Beliau Bersama Pendereknya yang selalu setia Mengikuti yaitu
1. Petik Penawangan
2. Kun Rozikin
3. Kyai Jati
Ketika sampai di suatu wilayah beliau yang mana seorang jawa maka memakai unggah ungguh setiap singgah di suatu wilayah beliau menemui penguasa di wilayah tersebut. Wilayah tersebut di Pimpin oleh seorang Sunan yang Beranma Sunan Jati. Dengan senang hati Sunan Jati menerima Sunan Kalijaga untuk singgah di wilayah tersebut. sunan jati meminta untuk mendirikan masjid sebagai sarana untuk bersiar Agama Islam. Akhirnya meraka berembuk untuk membanguan sebuah masjid. dengan bekal Pohon Jati yang Ada di wilayah tersebut Beliau berempat mulai menebang pohon Jati yang di anggap layak untuk di jadikan Masjid. dan dengan pelan - pelan kayu tersebut di olah yang petilasan tempat menglah kayu jati dan beristirahat oleh beliau ber empat sekarang di kenal dengan nama Balai Panjang. setelah beberapa waktu Masjid Agung Jatirejo menjadi sebuah masjid yang megah. dan menjadi pusat syiar Agama islam oleh Sunan Kali Jaga. setelah berkembang wilayah tersebut menjadi Ramai dan Sunan Kalijaga Menamai tempat tersebut dengan Sebutan Jatirejo yang sekarang ini menjadi Desa Jatirejo.
Sunan Kalijaga Melanjutkan Perjalananya Ke Demak dan Tiga pengikutnya di perintahkan Sunan Kalijaga untuk membantu bersyiar Sunan Jati di wilayah Desa Jatirejo. dan sampai sekarang makam para leluhur Desa Jatirejo Masih Terjaga Kelestarianya.
1. Makam Sunan Jati
2. Makam Kyai Jati
3. Makam Petik Penawangan
4. Makam Kun Rozikin
adapun situ lain
1. Masjid Agung Jatirejo
2. Balai Panjang Jatirejo
Dengan Sedikit mengnang Sejarah Semoga menjadi sebuah semangat dan Inspirasi Bagi MAsyarakat Untuk Dapat meneruskan perjuangan Para ulama yang telah menjadi Cikal Bakal desa Jatirejo.
by. WisnuAminudin<sekdes Jatirejo >
Langganan:
Postingan (Atom)